Syukurilah Apapun Jenis Kelamin Bayi
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Zaen
Syukurilah Apapun Jenis Kelamin Bayi merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Pendidikan Anak yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 02 Jumadal Awwal 1443 H / 6 Desember 2021 M.
Kajian Tentang Syukurilah Apapun Jenis Kelamin Bayi
Ketika seseorang sudah berumah tangga, tentunya salah satu keinginan yang akan muncul adalah ingin punya anak. Keinginan itu adalah sesuatu yang manusiawi. Kalau ada orang tidak ingin punya anak, itu justru tidak sesuai dengan tabiat asli manusia.
Manusia punya tabiat ingin punya anak. Hanya saja keinginan itu sering melampaui dari sekedar punya anak, tapi ingin anak dengan kriteria tertentu. Kalau kriteria yang dimaksud adalah ingin yang shalih/shalihah, yang berbakti kepada orang tua, maka itu yang dianjurkan di dalam doa-doa.
Tapi ketika keinginan itu terkait dengan hal-hal yang merupakan hak prerogatif Allah seperti menentukan laki-laki atau perempuan, menentukan apakah kulitnya putih atau hitam, rambutnya keriting atau lurus, apakah ini boleh? Maka jawabnya boleh, tidak mengapa punya keinginan-keinginan itu. Yang perlu kita fahami bahwa apapun nanti hasilnya, maka kita harus siap mental untuk menerima apapun yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jika ketika lahir tidak sesuai dengan yang kita harapkan, maka jangan kecewa dan bersedih. Karena sejatinya diluar sana banyak orang-orang yang menanti bertahun-tahun (bahkan belasan tahun) untuk diberi momongan.
Ketika Allah memberikan kepada kita anak, itu adalah karunia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لِّلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ يَهَبُ لِمَن يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَن يَشَاءُ الذُّكُورَ ﴿٤٩﴾ أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا ۖ وَيَجْعَلُ مَن يَشَاءُ عَقِيمًا ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ ﴿٥٠﴾
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Allah akan menciptakan apapun yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Asy-Syura`[42]: 49-50)
Lihatlah Allah menutup ayat ini dengan dua Asmaul Husna; ‘Alimun (Maha Mengetahui), Qadirun (Maha Kuasa). Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Salah satu yang Allah ketahui adalah apa yang terbaik untuk kita.
Jadi kalau seandainya ada keluarga yang dikaruniai Allah anak perempuan semua, itu Allah Maha Tahu bahwa itu yang terbaik untuknya. Jika sebaliknya suami istri dikaruniai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala anak laki-laki semua, maka itu yang terbaik untuknya.
Allah juga Maha Kuasa untuk melakukan segala sesuatu, salah satunya adalah membuat orang berbeda-beda. Ada yang anaknya laki-laki semua, ada yang perempuan semua, ada yang laki-laki dan perempuan, ada yang mandul padahal dia terlahir di keluarga yang subur.
Dan yang mengalami kondisi yang Allah sebutkan di dalam surah Asy-Syura’ ayat 49-50 itu bukan hanya manusia biasa, termasuk manusia-manusia istimewa sekaliber para Nabi dan Rasul ‘Alaihimush Shalatu was Salam pun juga mengalami kondisi seperti itu. Nabi Luth ‘Alaihis Salam memiliki anak yang semuanya perempuan, ada Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam yang anaknya laki-laki semua.
Kalau para Nabi dan Rasul saja mengalami hal seperti itu, apalagi kita semuanya. Kita pun juga berpotensi untuk mengalami hal itu. Sehingga jangan banyak mengeluh. Karena kita tidak tahu yang terbaik untuk kita apakah anak laki-laki atau perempuan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا
“Orang tuamu dan anak-anakmu tidak tahu siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya untukmu.” (QS. An-Nisa[4]: 11)
Jadi kalau misalnya Allah karuniai kita anak laki-laki, jangan mengeluh, karena siapa tahu anak laki-laki inilah yang nanti akan banyak manfaatnya untuk kita. Atau sebaliknya, seandainya kita dikaruniai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala anak perempuan (padahal kita inginnya anak laki-laki), jangan mengeluh dan protes, siapa tahu anak perempuan inilah yang akan banyak manfaatnya untuk kita saat nanti kita masuk usia lanjut.
Ini berlaku bukan hanya terkait dengan jenis kelamin saja, tapi juga anak pertama, anak kedua, anak ketiga, anak keempat. Kita tidak tahu dari anak-anak kita saat ini nanti ketika besar mana yang paling banyak untuk perhatian dengan kita. Sehingga jangan buru-buru memvonis anak kita dengan kelakuannya hari ini.
Misalnya kita punya anak lima. Ternyata dari lima anak ini yang paling menonjol di sekolahan adalah yang nomor satu, yang lainnya biasa-biasa saja dan yang paling rendah di sekolahan adalah nomor lima. Jangan kemudian kita katakan: “Kamu ini coba seperti kakakmu pintar, nanti kamu besarnya mau jadi apa? Kamu memalukan orang tua.” Tidak boleh seperti ini. Kita tidak tahu nanti ketika sudah tua siapa yang akan sabar untuk menunggu dan merawat kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ
“Bisa jadi kalian tidak menyukai sesuatu padahal itu justru yang baik untuk kalian.” (QS. Al-Baqarah[2]: 216)
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian Syukurilah Apapun Jenis Kelamin Bayi
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51150-syukurilah-apapun-jenis-kelamin-bayi/